Materi kuliah Irigasi dan bangunan air from Ibu Indiah

BAB I
PENDAHULUAN
                                                           

            Tujuan utama dari pembangunan Indonesia ialah meningkatkan kesejateraan rakyat dan memperkuat ketahanan nasional yang menjadi tujuan dan cita-cita kemerdekaan kita. Untuk  mencapai tujuan ini, ada dua komponen penting dalam strategi pembangunan pertanian, yaitu: meningkatkan hasil pertanian atau meningkatkan pendapatan petani dan memperluas kesempatan kerja dalam sektor pertanian.
Sebagaimana telah diketahui bahwa masyarakat Indonesia membutuhkan padi/beras sebagai bahan makan utama, maka produksi beras harus ditingkatkan. Perkiraan kebutuhan beras di Indonesia antara lain tergantung dari perkiraan jumlah dan tingkat kenaikan jumlah penduduk. Perkiraan kenaikan pendapatan adalah kenaikan pengeluaran konsumsi perkapita dari penduduk.
Usaha untuk menanam tumbuh-tumbuhan yang hasilnya dapat dipergunakan untuk persediaan penghidupan sehari-hari  secara teratur yaitu "Pertanian". Pertanian membutuhkan adanya air, karena air sesuatu mineral yang penting untuk memberi makanan cair bagi tanaman, yang mengisi ruang-ruang dalam tanaman sekitar 75 sampai 95 %. Usaha mendatangkan air dengan membuat bangunan-bangunan dan saluran-saluran untuk mengalirkan air guna keperluan pertanian, membagi-bagikan air ke sawah-sawah atau ladang-ladang dengan cara teratur dan membuang air yang tidak diperlukan lagi.
Usaha menggunakan air yang  diperlukan  dengan sebaik-baiknya dinamakan "IRIGASI". Irigasi telah dikenal orang dari jaman dahulu kala  4.000 tahun sebelum tarikh Masehi misalnya di Mesopotamia, Mesir, India, Tiongkok dan dilain tempat. Irigasi mempengaruhi kemakmuran negara dan rakyat, misalnya dengan dipeliharanya irigasi di Mesir dengan sumber air dari Sungai Nil, dahulu terkenal sebagai gudang makanan. Irigasi di Indonesia telah ada sejak beberapa abad yang lalu sebelum orang Hindu datang di Indonesia.  Jaman raja Hindu  memberi  kemakmuran di Indonesia. Setelah keruntuhan Hindu dan masuknya bangsa Eropa bangunan dan saluran irigasi tidak terpelihara dan terjadi kerusakan. Dengan adanya peraturan tanam paksa pada tahun 1830 mereka memaksa rakyat dengan tidak dibayar membuat pekerjaan irigasi guna tanaman yang mereka butuhkan. Hasil bangunan tersebut  sebagian masih  dapat kita nikmati hasilnya. Sekarang Indonesia telah dan sedang menyelenggarakan rehab dan membangun pekerjaan irigasi yang besar- besar guna mencapai rakyat yang adil dan makmur.

1.1. Pengairan dan Irigasi
Menurut Undang-undang Nomor 11 tahun 1974 tentang pengairan atau “Water Resources Development” adalah suau bidang pembinaan terhadap air, sumber air, termasuk kekayaan alam hewani yang terkandung di dalamnya, baik alamiah maupun yang telah diusahakan oleh manuasia. Kegiatan pengairan ialah:
a.    Irigasi  ialah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menun-jang kegiatan pertanian yang berasal dari air permukaan maupun air tanah.
b.   Pengembangan daerah rawa, yaitu pematangan tanah di daerah rawa yang antara lain untuk kegiatan pertanian.
c.    Pengendalian dan pengarahan banjir serta usaha untuk memper-baiki sungai, waduk, dan sebagainya.
d.   Pengaturan dan penyediaan air minum, air perkotaan, air industri dan pencegahan terhadap pencemaran atau pengotoran air dan sebagainya.

1.2. Ruang Lingkup dan Tujuan Irigasi
Sebagaimana halnya penduduk meningkat, kebutuhan makanan dan bahan-bahan serabut juga akan meningkat diiringi dengan meningkatnya industri. Akibat dari ini ketersediaan air yang ada tidak akan mencukupi bilaman kita tidak hemat air.  Karena kebutuhan pertanian paling banyak memerlukan air maka irigasi harus direncana seoptimum mungkin. Ruang lingkup irigasi meliputi beberapa bidang yaitu:
pengembangan sumber daya air (SDA), penyaluran, pembagian untuk keperluan pertanian, dan pembuangan kelebihan air dari daerah pertanian.
Tujuan utama dari irigasi adalah untuk apa irigasi itu akan dipergunakan, misalnya: untuk menanan tanaman semusim  membasahi tanah, guna menciptakan kelembapan  untuk memenuhi kebutuhan air bagi tanaman. Sedang manfaat/maksud dari irigasi adalah untuk mencukupi kebutuhan air guna pertanian diantaranya: pengolahan tanah sawah, merabuk, mengatur suhu, menghindarkan ganguan dalam tanah,  kolmatase, membersihkan air kotoran, mempertinggi air tanah. Kwalitas air tergantung untuk keperluan apa/pekerjaan digunakan. Misalnya bila air untuk membasahi tanah air tidak boleh mengandung zat-zat yang merugikan bagi tanaman,  bila air selain untuk            membasahi juga untuk merabuk maka air perlu mengandung unsur N, P, K, Ca, dan Fe yang cukup.                                                                                            
1.3. Sumber Air
            Dalam memilih sumber air untuk irigasi selain debit air juga perlu diperhatikan kualitas air, bebas dari air buangan,, mengandung zat hara.
Air untuk irigasi berasal dari sumber yaitu:

1.3.1.Air permukaan seperti sungai, danau, waduk.
      Sebagai sumber air yang pokok adalah hujan. Hujan yang jatuh diatas permukaan tanah akan meresap kedalam tanah dinamakan infiltrasi, sebagian mengalir ke permukaan dinamakan run off, kemudian masuk ke dalam  sungai. Infiltrasi dapat mengalir kembali ke sungai (interflow), sebagian akan tersempan sebagaiair tanah (ground water) yang lama-lama kelamaan akan mengalir sedikit demi sedikit ke permukaan tanah pada daerah rendah(ground water run off = lapisan air tanah).
Sungai selain berfungsi untuk air irigasi juga untuk keperluan pembangkit tenaga listrik, pelayana, parawisata, perikanan dan air minum. Daerah aliran sungai (DAS) dibedakan menhjadi 3 maca,m pola yaitu:
a)      Pola Daerah Aliran Bulu Burung
       Di daerah aliran ini terdapat aliran sungai utama dan di kanan kiri mengalir anak-anak sungai. Ketersedian debit kecil karena adanya anak sungai pada waktu terdjadi banjir terjadi tidak sama.
b)       Pola Daerah Aliran Melebar (Radial)
       Di daerah aliran ini berbentuk kipas atau lingkaran, dimana anak sungai menuju ke satu titik secara radial. Akan terjadi banjir pada titik pertemuan.
c)      Pola Daerah Aliran Sejajar (Pararel)
      Di daerah aliran ini terdiri dari 2 jalur daerah aliran yang bersatu di hilir.

Faktor penting dalam menentukan sumber air
a)      Debit mantap (dependable flow) yang cukup
b)      Kualitas air yang cukup baik
c)      Pengambilan airnya mudah
d)     Lokasi sumber air dekat yang akan diairi

1.3.2.      Air Tanah
Reservoir air tanah didapat dalam lapisan batuan yang sarang dimana air mudah bergerak dari tempat-tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Reservoir dikenal sebagai “aquifer” atau lapisan mengandung air.
Berdasarkan  keadaan dan letaknya  aquifer dibedakan dalam 3 kelompok:
a)      Unconfined aquifer (water table aquifer), lapisan yang mengandung air tanah bebas. Lapisan bagian bawah dibatasi oleh lapisan kedap air, tetapi sebelah atasnya berupa muka air yang berhubungan dengan atmosfir.
b)      Confined aquifer , yaitu lapisan yang mengandung air tanah yang terdapat pada lapisan di bagian atas dan bawah dibatasi oleh lapisan kedap air, sehingga air tanah dalam keadaan tertekan.
c)      Perched aquifer, yaitu lapisan pengandung air yang terletak di atasnya lapisan kedap air yang tidak begitu luas. Lapisan ini pada zone aerasi di atas water table. Dikenal sebagai air tanah tumpang, atau kurang diandalkan sebagai sumber air, karena volume air terbatas.

Pemakaian air tanah yang berlebihan mengakibatkan:
a)      Penurunan muka air tanah, sehingga sumber air tanah menjadi kering
b)      Penurunan permukaan tanah
c)      Penerobosan air asin, sehingga tidak dapat dimanfaatkan.
1.4.     Cara Pengambilan Air
Air dapat disalurkan dari sumber ke areal pertanian dengan:
a)      Pembuatan bendung
b)      Penggunaan alat sederhana (timba, ebor)
c)      Penggunaan dengan pompa

1.5.     Kualitas Air
Sifat dan kualitas air irigasi akan berpengaruh terhadap keadaan tanahdan ertumbuhan tanaman. Konsentrasi total dan konsentrasi bahan –bahan tertentu perlu diketahui untuk penilaian sifat dan kualitas air . kadar garam total merupakan kriterua yang terpenting dalam penilaian sufat dan kualitas air irigasi.
Penilaian air irigasi digunakan rumus:
            dimana kadar natrium dinyatakan dengan miliequivalent tiap leter .

            Tabel  1 -1 Klalsifikasi air irigasi bedasarkan nilai SAR
Kelas air
Nilai SAR
Keterangan
1
2
3

0        -    8
8    -   16
16   -   26
lbih dari 26
Sangatbaik
Baik
Kurang baik
Buruk

            Tabel  1 -2 Klasifikasi air irigasi menurut US  Salinity Laboratory Staff
Kelas
air
DHL
(micr/cm)
Kadar garam
(ppm)
Na+
(%)
Baron
(ppm)
1
2
3
0  - 1000
1000 – 3000
         > 3000
0     - 700
700    – 2000
> 2000
     0  -   60
60    -  75
> 75
  0,0  - 0,5
  0,5  - 2,0
        > 2,0
            DHL = daya hantar listrik,      Baron unsur kimia
           

            Tabel  1 -3 Klasifikasi air irigasi menurut Scofidd
Kelas
air
DHL
(micr/cm)
CL –SO4
(ppm)
Na+
(%)
Baron
(ppm)
1
2
3
4
5
 0   -    250
  250   -    750
   750  -  2000
 2000  -  3000
        > 3000
0        -   4
4    -   7
7        -  12
12    -  20
> 20
       0  -  20
20    - .40
40   -  60
      60  -  75
            > 75
0,00 - 0,67
0,67 - 1,33
1,33  - 2,00
 2,00 - 2,50
     > 2,50

            

Komentar

Postingan Populer